Text
Stop nyinyir, let\'s zikir : hidup asyik tanpa mengusik
âKapan lulus? Kapan dapat kerja? Kapan nikah? Kapan punya momongan?â âTemanmu sudah bisa gini, kok kamu masih gitu aja?â âAlah, gitu aja aku juga bisa.â âLulusan S1 kok cuma jadi ibu rumah tangga. Sayang ijazahnya kan?â Di zaman serbadigital seperti saat ini, mudah kita temui bentuk nyinyiran dari pengguna media sosial. Pun, dengan orang-orang di sekitar kita yang sering mengomentari apa saja yang mereka lihat. Tak jarang pertanyaan-pertanyaan yang menjengkelkan pun terlontar dan menyakiti hati. Lantas apa yang akan kamu lakukan jika mendapat nyinyiran seperti itu? Atau jangan-jangan kamu yang sering berlaku demikian terhadap teman dan sekelilingmu? Stop Nyinyir, Letâs Zikir tidak hanya berisi contoh nyinyiran dan komentar orang mengenai keadaan kita, tetapi juga berisi tip dan tanggapan yang seharusnya kita berikan atas komentar mereka. Menyakitkan memang. Menjengkelkan iya. Namun, bukan berarti kita harus pasrah gitu aja kan? Kita mungkin pernah disakiti, tapi barangkali kita lebih banyak menyakiti. Kita mungkin terlalu fokus pada keburukan yang seseorang lakukan. Hingga kita lupa bahwa begitu banyak kebaikan yang sudah orang tersebut lakukan kepada kita. Jangan karena satu kesalahan, lalu beribu kebaikan akan terhapus begitu saja. Mari, melihat ke dalam diri sendiri. Berhentilah untuk terus nyinyir, manfaatkan waktu untuk lebih banyak berzikir. Selamat membaca!
P04279S | 297 RAT s | Tersedia | |
P06711S | 297 RAT s | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain