Text
Sejarah kabah : kisah rumah suci yang tak lapuk dimakan zaman
Meskipun Kaâbah merupakan tempat suci, kiblat, dan tempat pelaksanaan ibadah haji bagi jutaan umat Islam, namun sejarahnya telah dimulai sejak zaman Nabi Ibrahim dan Ismail. Jadi, sebelum Islam datang, Kaâbah sudah memiliki peran yang sangat penting bagi Mekah dan Islam. Sejarah mencatat, bahwa Nabi Ibrahim dan Ismail adalah orang pertama yang membangun Kaâbah dan menyeru umat manusia menunaikan ibadah haji. Tapi, Malaikat Jibril juga ikut andil dalam pembangunan Kaâbah dengan membawa Hajar Aswad dan memancarkan mata air Zamzam untuk memberi penghormatan pada Nabi Ismail dan ibunya, Siti Hajar.Bagaimanapun, Kaâbah adalah faktor terpenting bagi ber- dinnya Kota Suci Mekah. Ia merupakan satu-satunya kota yang dibangun bukan hanya karena semangat pembangunan, melainkan juga karena semangat keagamaan. Kota Mekah sendiri, berdiri di atas lahan sempit yang dikelilingi pegunungan tandus dan tidak memiliki sumber air yang cukup. Mekah berkembang menjadi kota yang sangat penting secara agama dan politik bahkan menjadi pusat kegiatan ekonomi setelah Kaâbah selesai dibangun dan menjadi pu¬sat agama tauhid. Sejak saat itu, pasar-pasar bermunculan di sekitar Kaâbah dan itu kemudian berperan penting bagi kehidupan masyarakat Jazirah Arab sebelum Islam. Adapun kabilah yang pertama kali dipercaya mengurus Kaâbah adalah kabilah Jurhum. Ketika itu, mereka memegang kendali atas kehidupan politik dan ekonomi di Mekah. Sampai akhirnya muncul kabilah Quraisy yang sukses memimpin kota Mekah. Kabilah Quraisy mengurus Kaâbah dengan sangat baik hingga mengantarkan mereka pada masa keemasan di bidang ekonomi, politik dan budaya. Sebelum Quraisy berkuasa, kepengurusan Kaâbah ada di tangan kabilah Khuzaâah. Di masa kepemimpinan Khuzaâah ini, jejak agama tauhid mulai meredup, diganti dengan paganisme. Sehingga Kaâbah penuh dengan patung dan berhala, yang ter- parah adalah pada masa kepemimpinan Qarsyi. Ketika kekejian yang dilakukan Khuzaâah ini makin merajalela, Qushay bin Kilab menyatukan suku-suku di Arab untuk menggeser posisi mereka. Saat itulah Quraisy mulai berkuasa atas Kaâbah. Ketika Quraisy berkuasa atas Kaâbah, tepatnya pada masa kepemimpinan Abdul Muthalib, Mekah pernah mendapat serangan besar-besaran dari pasukan Habasyah (Pasukan Gajah). Mereka datang untuk menghancurkan Kaâbah. Mereka ingin keramaian seperti jamaah haji yang datang ke Mekah itu, beralih ke sebuah gereja sangat megah yang dibangun Abrahah al-Asyram di kota Shanaâa. Tetapi, atas pertolongan Allah swt. yang memelihara rumah-Nya (Baitullah), pasukan Abrahah pun gagal. Pada Tahun Gajah itulah, Rasulullah saw. lahir.
P04703S | 297.412 5 ALI s | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain